Kanker serviks atau dikenal juga dengan nama kanker leher rahim, karena lokasi yang diserang adalah disekitar leher rahim. Bad news kanker yang satu ini bisa menyerang wanita di segala umur. Tapi yang paling berpotensi mengidap penyakit ini adalah wanita dalam rentang usia 30-45 tahun di usia produktif seks. Bad news nya lagi kanker ini adalah kanker pembunuh no. 1 wanita di Indonesia.
Seperti penyakit kanker lain, kanker serviks dimulai dari mutasi dna normal menjadi abnormal yang berujung pada munculnya sel kanker ganas yang menyebar secara sporadis dan cepat.
Penyebab Kanker Serviks
1. 99,7% kanker serviks disebabkan virus HPV (ada 100 jenis virus HPV)
2. Terlalu dini melakukan kegiatan seks
3. Selalu berganti-ganti pasangan
4. Kekebalan tubuh yang menurun
5. Suka merokok
6. Mengkonsumsi pil KB lebih dari 5 tahun
7. Sering melahirkan anak. Ketika melahirkan leher rahim rentan terkena virus HPV 16 & 18
Kanker serviks yang dapat dideteksi sejak dini dapat meningkatkan potensi keberhasilan penanganan penyakit ini. Oleh karena itu pemerintah dan badan NGO lain tidak bosan-bosannya mengkampanyekan perang melawan kanker serviks ini dengan melakukan test papsmear sejak dini.
Gejala kanker serviks sangat mengkhawatirkan karena apa? tidak ada gejala yang jelas terlihat hingga kanker sudah memasuki stadium akhir. oleh karena itu pemeriksaan papsmear sangat diperlukan untuk mendeteksi gejala awal tersebut. Adapun gejala lain sebagai berikut.
Gejala Kanker Serviks
1. Pendarahan tidak normal diluar masa haid atau setelah menopause
2. Keluar cairan berbau bisa berwarna coklat, pink, pucat atau darah
3. Sering kesakitan ketika berhubungan seks
4. Silus menstruasi terganggu, bisa 3 bulan sekali dan keluar darah berlebih
5. Kencing mengandung darah (hematuria)
6. Ada perubahan lain pada saat buang air besar maupun kecil
7. Hidronefrosis atau ginjal bengkak disertai sakit punggung
8. Sakit/nyeri tulang
9. Gangguan ketika kencing, tidak lancar
10.Berat badan turun
11.Selera makan hilang
12.Salah satu kaki bengkak
Cek secepatnya ke dokter anda jika menemui gejala diatas. Penanganan tepat dan cepat adalah salah satu obat terbaik bagi penyakit apapun. Tes lain yang perlu dilakukan pada tahap awal kanker serviks juga sangat penting dilakukan jika mulai ada keraguan tentang gangguan di sekitar organ reproduksi anda. Pemeriksaannya sebagai berikut
Pemeriksaan/Deteksi Kanker Serviks
1. Biopsi Kerucut (Cone Biopsy), operasi kecil
2. Kolposkopi pada leher rahim
3. Tes darah
4. X-Ray
5. CT Scan
6. Periksa organ rahim, vagina, rektum, dan kandung kemih
7. MRI Scan
8. CAT Scan
Pengobatan tepat terhadap kanker serviks sangat ditentukan oleh stadium kanker yang dialami pasien. Sebagai gambaran umum teknik dan terapi penanganan kanker serviks akan dijelaskan berikut ini.
Penanganan Kanker Serviks
1. Operasi Pengangkatan sebagian/seluruh organ rahim
2. Radioterapi untuk menghancurkan sel kanker, proses 1-2 bulan
3. Kemoterapi, dengan obat kimiawi untuk menghancurkan sel kanker
4. Operasi biopsi kerucut
5. Operasi laser terhadap sel kanker
6. Large Loop Excision of Transformation Zone/LLETZ (operasi dengan arus listrik)
7. Operasi Radical Trachelectomy, tidak semua rahim diangkat
8. Histerektomi, pengangkatan seluruh rahim
9. Pelvic Exenteration, pengangkatan rahim hingga bagian bawah usus
Efek samping yang diakibatkan oleh berbagai rangkaian operasi ini juga perlu diwaspadai sebagai berikut:
- Infeksi
- Resiko luka pada ureter, rektum dan kandung kemih
- Terjadi pendarahan hebat
- Terjadi penggumpalan darah
- Susah menahan kencing
- Vagina jadi lebih kering dan pendek, sakit ketika berhubungan
- Organ pencernaan terganggu karena banyak luka disekitarnya
- Limfedema, pembengkakan pada lengan dan kaki oleh cairan
Pencegahan Kanker Serviks
1. Setia pada pasangan, hanya berhubungan seks dengan pasangan yang sah
2. Setiap 3 tahun lakukan screening/papsmear
3. Jangan merokok
4. Suntik vaksin HPV
5. Mulai menerapkan gaya hidup sehat, menjaga kebersihan diri, pasangan dan lingkungan
Semoga bermanfaat dan cepat mendapatkan kesembuhan.